Minggu, 05 November 2023

CARA INTERPRETASI HASIL ANALISIS UJI KRUSKALL WALLIS DENGAN MENGGUNAKAN SPSS

CARA INTERPRETASI HASIL ANALISIS UJI KRUSKALL WALLIS DENGAN MENGGUNAKAN SPSS


LAGI BUTUH JASA ANALISIS DATA TERPERCAYA? WhatsApp Kami

 HASIL ANALISIS TEKANAN 

 

1. DESKRIPTIF

 

KELOMPOK

RATA-RATA

STANDAR DEVIASI

1

V1

17.233333

2.454248

2

V2

22.266667

2.9263174

3

V3

15.066667

3.0664855

4

V4

15.933333

0.9073772

5

V5

25

1.8

6

V6

16.8

5.5434646

7

V7

18.533333

2.9501412

8

V8

21

1.8681542

9

V9

18.4

3.6660606

10

V10

9.766667

1.1676187

11

V11

10.766667

0.5859465

12

V12

7.633333

1.0692677

13

V13

11.566667

2.557994

14

V14

13.633333

0.6658328

15

V15

10.833333

0.305505

16

V16

15.933333

1.5821926

17

V17

18.9

2.3515952

18

V18

16.633333

1.2858201

19

V19

4.633333

0.6110101

20

V20

5.566667

0.4163332

21

V21

5.333333

1.106044

22

V22

9.2

1.2288206

23

V23

8.866667

1.9655364

24

V24

10.866667

1.3203535

25

V25

13

0.4

26

V26

11.433333

0.7094599

27

V27

11.566667

0.5507571

 

Tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata tertinggi adalah kode V5= 25 dengan Standar deviasi 1.8 dan rata-rata terendah adalah kode V19 = 4.633333 dengan standar deviasi 0,6110101.

 

 

Berdasarkan Perbandingan dengan melihat rata-rata setiap kode diatas dapat diketahui Komposisi yang memiliki Komposisi 1 3, berdasarkan nilai rata-rata diatas diketahui untuk campuran 1 4 hanya ada dua 3 kode yang melebihi komposisi dengan rata-rata paling minimal dari Komposisi 1 3, sedang kan untuk Komposisi 1 5 tidak ada satupun yang melebihi rata-rata paling minimal dari Komposisi 1 3.

Untuk Komposisi 1 3, dengan FAS 0,425 dan Butir 2,4 menjadi kombinasi dengan Rata-rata kekuatan tekanan yang tinggi dari semua Kombinasi. Kesimpulan diatas menunjukkan bahwa Komposisi yang paling tinggi rata-rata kekuatan tekanannya adalah Komposisi 1 3 dan Kode V5 menjadi Kombinasi yang paling tinggi rata-rata kekuatan tekananya. Untuk lebih dipastikan dilakukan Uji Inferensial Perbandingan Rata-rata sebagai berikut.

 

1. UJI NORMALITAS
Untuk melakukan Uji perbandingan Rata-rata sebelumnya dilakukan Uji Asumsi Kenormalan. Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas menggunakan Shapiro Wilk dan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

 

KELOMPOK

V1

V2

V3

V4

V5

V6

p-value

0.03891

0.5629

0.6016

0.3172

1

0.7607

KESIMPULAN

TIDAK NORMAL

NORMAL

NORMAL

NORMAL

NORMAL

NORMAL

KELOMPOK

V7

V8

V9

V10

V11

V12

p-value

0.2925

0.7335

0.6369

0.6678

0.3275

0.6369

KESIMPULAN

NORMAL

NORMAL

NORMAL

NORMAL

NORMAL

NORMAL

KELOMPOK

V13

V14

V15

V16

V17

V18

p-value

0.849

0.5827

0.6369

0.6141

0.9296

0.2983

KESIMPULAN

NORMAL

NORMAL

NORMAL

NORMAL

NORMAL

NORMAL

KELOMPOK

V19

V20

V21

V22

V23

V24

p-value

0.6369

0.4633

0.8002

0.3122

0.3419

0.6642

KESIMPULAN

NORMAL

NORMAL

NORMAL

NORMAL

NORMAL

NORMAL

KELOMPOK

V25

V26

V27

 

 

 

p-value

1

0.6878

0.1736

 

 

 

KESIMPULAN

NORMAL

NORMAL

NORMAL

 

 

 

 

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kode V1 tidak memenuhi asumsi normal karena nilai p-valuenya lebih kecil dari alfa=0,05. Sedangkan 26 kode yang lain berdistribusi normal karena nilai p-valuenya lebih besar dari alfa=0,05.

 

2. UJI HOMOGENITAS

Selain Uji normalitas uji selanjutnya untuk memenuhi syarat adalah Uji Homogenitas. Uji Homogenitas digunakan untuk melihat variasi data yang digunakan. Pada penelitian ini digunakan analisis Levene's Test for Homogeneity of Variance. Diperoleh P value =0.5232 yang lebih besar dari alfa=0.05 sehinggu disimpulkan seluruh kelompok Homogen.

 

Berdasarkan Hasil uji Normalitas dan Uji Homogenitas diketahui tidak memenuhi asumsi untuk dilakukan analisis Parametrik karena salah satu kelompok tidak normal. Sehingga uji yang digunakan adalah uji Non Parametrik yaitu Uji Kruskall Wallis.

 

3. UJI KRUSKALL WALLIS

chi-squared

72.812

df

26

p-value

2.563e-06

 

Pada analisis Kruskal-Wallis rank sum test diperoleh p-value = 2.563e-06 yang lebih kecil dari Alfa= 0.05 sehingga kesimpulannya terdapat perbedaan yang nyata anatar Kode. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh Kombinasi terhadap Kekuatan Tekanan.


TONTON JUGA CARA ANALISISNYA DI SINI: CARA ANALISIS DATA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CONTOH DASHBOARD KARYAWAN